Kadang ia mengalir deras.
Kadang ia hilang tanpa ara.
Terik matahari kadang tak sanggup keringkannya.
Bahkan hujan deras sekalipun tak tentu berhasil bujuknya tuk mengalir.
Namun ketika ia terisi disanalah hatinya perih.
Selalu ia disana, menunggu saatnya muncul.
Menanti saat kepergiannya bersama hembusan nafas yang terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar