May 27 2012, several minutes later I will be 19. In my 19th birthday i have no special wish i just hoping tomorrow i can wake up early and see the sun rise amazingly.
Recently i was thinking about so many thing and one of the important part is about my own self. I found that in some parts of me i am a total suck person. I can be very rude, sarcastic, cold-hearted, unfriendly and horror in some circumstances.
Few days ago when i really think about those stuff i realize that i have a serious problem about complaining. I am very restrict of being complained but i do complain a lot *sigh. When i meet a person which has the personality that i don't like in common i will complain about it to my room mate and i never ever can keep it. After grumbling about it them i realize, that was not good and that was his/her right to do so.
The other thing is i am so cold-hearted. I must admit that i am so ignorance in certain points. Most of the time i don't really care about my surroundings or people around. All i care about is about my mind, about what i think is important. Then i wonder is it ignorance or selfish ? In this kind of state i cannot agree to which phrase i am belonged to.
Yes i know this is me and this is part of me. I cannot deny that everybody has their own bad personality. In my case do you think i am lil bit overboard ?
well as you already knew my dear, i have such a psychological matter to deal with. In some circumstances i believe, that mater has something to do with my personality. It affect my mental and social conditions. That is why you'll find me as a person with a weird personality. Compare to the people around my age and gender i am very different. I am hard to read and so to understand. Even my own self cannot be sure about who truly i am.
Many times i was being nice to people (in my points of view), and we consider our self as sort of 'friends'. I was acceptably behaving nice to them and try to help them out whenever they need me to, but then look the just come if they need my help, isn't it irritable ? The rule is simple if you nice to me then i'll be nice to you too. if you care about me then i'll be too. If i care about you but you don't, i will be no longer care about you anymore. One of my best ability is to forget. Maybe it is due to so many pain i had back then, and my mind adapted try to protect me from it, by making my mind fast in forgetting or cover it up like it was not there but it was there all the time. So don't be hesitate on my ability.
This is my birthday present to every soul that fortunate to read this. Through this writing i try to figure out who i am and you can read it too.
Minggu, 27 Mei 2012
Kamis, 26 April 2012
Salam Derita
Malam ini aku berhasil tertawa
Menertawai diri yang merana ini
Betapapun sakitnya ternyata aku masih bisa tersenyum
Tersenyum bersama jutaan tetes air mata
Memang tak ada yang abadi
Seberapa tegarnya karang lama kelamaan akan habis terkikis juga
Seberapa kuatnya logam lama kelamaan akan leleh juga oleh panas
Karang dan logam dua hal yang sangat kuat, namun bagaimana dengan hati ini ?
Sampai kapankah ia akan bertahan ?
Tatapanku liar tak terarah karena memang sudah tak ada lagi arah yang tersisa
Yang tersisa hanya racun dan duri
Adakah orang yang tahu ?
Adakah yang peduli ?
Mereka kira aku baik baik saja, bahagia
Mereka pikir apa yang mereka lakukan adalah yang terbaik bagi semua tapi ternyata tidak buatku
Pengecut memang aku ini
Tapi itu karena aku tak ingin ada yang terluka
Kuambil langkah kedepan biarkan diri ini terluka
Air tenang menghanyutkan
Mungkin aku tampak tegar namun jauh kedalam menyelami lorong2 kelam benakku aku seperti sekarat
Bersama angin kukirimkan salam deritaku sampai jantung ini sudah tak sanggup lagi
Menertawai diri yang merana ini
Betapapun sakitnya ternyata aku masih bisa tersenyum
Tersenyum bersama jutaan tetes air mata
Memang tak ada yang abadi
Seberapa tegarnya karang lama kelamaan akan habis terkikis juga
Seberapa kuatnya logam lama kelamaan akan leleh juga oleh panas
Karang dan logam dua hal yang sangat kuat, namun bagaimana dengan hati ini ?
Sampai kapankah ia akan bertahan ?
Tatapanku liar tak terarah karena memang sudah tak ada lagi arah yang tersisa
Yang tersisa hanya racun dan duri
Adakah orang yang tahu ?
Adakah yang peduli ?
Mereka kira aku baik baik saja, bahagia
Mereka pikir apa yang mereka lakukan adalah yang terbaik bagi semua tapi ternyata tidak buatku
Pengecut memang aku ini
Tapi itu karena aku tak ingin ada yang terluka
Kuambil langkah kedepan biarkan diri ini terluka
Air tenang menghanyutkan
Mungkin aku tampak tegar namun jauh kedalam menyelami lorong2 kelam benakku aku seperti sekarat
Bersama angin kukirimkan salam deritaku sampai jantung ini sudah tak sanggup lagi
Rabu, 25 April 2012
Even breathing doesn't feel alright
When he eventually moved out to a place where he thinks he might be belong
Let some suffer but he didn't find it any ease either
Some assumptions lead to an accident that he didn't ever meant to happen
An evil or an angel, i don't know for sure, but i guess she is just a mere human
Brings out a wave of suffering that actually she didn't mean to be
Maybe none means it to be like this but when you finally decide to cheat on your faith to grasp a delusional happiness that lies upon your eyes, all the hearts break in tears and bleed
Two real victims grounded and suffocated
Nothing can be done
Watching and suffering is all they got
Can they see ?
Can they feel ?
With all my consciousness and after so many process of thinking, I still can't figure out this situation
I lost in despair and screaming in vain
Nothing's clear, All's messed up
What do i do ?
I have neither reason nor courage
All i know and realize is just i start to get very tired of pretending that everything is okay or everything is gonna be okay at the end, cuz i have nothing to rely on
And now even breathing doesn't feel alright
[Re-writed from a piece of paper that i wrote in a college subject]
Let some suffer but he didn't find it any ease either
Some assumptions lead to an accident that he didn't ever meant to happen
An evil or an angel, i don't know for sure, but i guess she is just a mere human
Brings out a wave of suffering that actually she didn't mean to be
Maybe none means it to be like this but when you finally decide to cheat on your faith to grasp a delusional happiness that lies upon your eyes, all the hearts break in tears and bleed
Two real victims grounded and suffocated
Nothing can be done
Watching and suffering is all they got
Can they see ?
Can they feel ?
With all my consciousness and after so many process of thinking, I still can't figure out this situation
I lost in despair and screaming in vain
Nothing's clear, All's messed up
What do i do ?
I have neither reason nor courage
All i know and realize is just i start to get very tired of pretending that everything is okay or everything is gonna be okay at the end, cuz i have nothing to rely on
And now even breathing doesn't feel alright
[Re-writed from a piece of paper that i wrote in a college subject]
Kenangan Yang Membekas
[repost] Jujur, takbanyak yang bisa kuingat tentang malam itu, namun bila dibandingkan denganmalam-malam lainnya, memori tentang malam itulah yang masih sering datangmengunjungi benakku. Dalam ingatanku, sebuah rumah yang baru selesai dibangundan sebuah keluarga yang tampak harmonis. Seorang ayah pekerja keras, ibu yangperhatian dan seorang anak perempuan periang yang sebentar lagi akan genapberusia 8 tahun. Tak ada yang salah selama itu, sampai aku menyadari sebuah halpada malam itu yang mengubah caraku memandang hidup.
Bukan tanggalbukan juga hari, yang kuingat hanyalah pagi itu sama seperti pagi-pagi kemarin.Anak perempuan itu seperti biasanya bangun dan berangkat ke sekolah denganwajah yang cerah, tak ada tanda-tanda kejanggalan.
Anak perempuanitu masih duduk dibangku sekolah dasar, walau tidak pernah menyabet gelarjuara, nilai rapornya cukup baik tanpa mengikuti les mata pelajaran apapun.Sama seperti kebanyakan anak seusianya ia gemar bermain. Menurutnya hidupnyabegitu bahagia, ia bisa bermain sampai puas, nilainya cukup bagus dankeluarganya bahagia. Kadang ia teringat dengan perkataan ibunya tentang betapaberuntungnya mereka mempunyai keluarga yang indah yang kadang sampai membuatorang-orang iri melihat mereka karena mereka selalu bersama kemana saja, walausepeda motor mereka akan menjadi begitu sesak jika diduduki bertiga. Sebuahsenyuman muncul di wajahnya.
Sore itu iabaru pulang dari rumah sepupunya setelah seharian bermain, tanpa basa basi ialangsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dilihatnya dirinya dicermin sudah rapi, iapun tersenyumpuas. Langit sudah mulai gelap dihampirinya kedua orang tuanya yang sedangberada di gazebo kecil milik merekayang berada ditengah halaman. Kedua orang tuanya tampak sedangberbincang-bincang, iapun datang mendekat., dan duduk diantara mereka.
Dipandangnyakedua orang tuanya secara bergantian, mereka tampak membicarakan hal yang tidakia mengerti sama sekali. Dia hanya tertegun dan diam, “mungkin hanyapembicaraan orang dewasa” pikirnya, sampai salah satu dari mereka membisikkanpertanyaan yang tidak masuk akal yang sekaligus meracuni sisa hidupnya
Ketika iasadar pada detik berikutnya, ia telah ada di dapur. Sebuah pisau belati adadalam genggamannya. Ia tampak ragu-ragu. Diingatnya lagi apa yang dibisikkan ketelinganya “kalau nanti kami berpisah, kamu mau sama siapa?” air matapun takkuasa ia bendung , ia kira selama ini semua baik-baik saja dan akan begituhingga akhir hayatnya. Tapi ternyata keluarga mereka telah retak. Perasaannyabercampur aduk. Hatinya begitu perih dan sakit. Sebuah lubang tak kasat mataseperti tiba-tiba muncul dihatinya. Ia sangat menyayangi kedua orang tuanyahingga tak dapat ia bayangkan hidup tanpa salah satu dari mereka, sampai membuatnyaingin menghabisi nyawanya sendiri.
Ditariknyanafas dalam-dalam dan perlahan diletakkannya belati itu. Walau hatinya begituperih tapi ia tahu bahwa ia tak ingin mati sia-sia seperti ini yang malah akanmembuat orang tuanya sedih dan makin hancur. Akan ia coba untuk menjalanihidupnya esok demi dirinya demi orang tuanya.
Kenangantentang malam itu terus membekas hingga saat ini. Mungkin kalau anak itu takberhasil meyakinkan dirinya untuk tetap hidup aku tak akan pernah bisa menulistulisan ini, karena anak itu adalah aku. Mungkin malam itu dan hari-hariberikutnya aku masih belum tahu kenapa aku masih harus bertahan. Tapi kemudianaku sadar bahwa dunia ini tak perlu berakhir walau orang tuamusudah tidak akur lagi. Kamu hanya perlu hidup untuk dirimu, melihat banyakkeajaiban, bertemu sahabat yang ada saat kamu menangis ataupun tertawa,memenuhi semua impianmu dari yang konyol hingga serius, menggapai cita-citamudan yang paling penting adalah aku tetap hidup malam itu untuk menyadari bahwabagaimanapun mereka adalah tetap orang tuaku dan walau mereka sudah tidak cocoklagi, mereka tetap menyayangiku, mendukungku selalu dan tak pernah sekalipunmenelantarkanku.
Jumat, 23 Maret 2012
Dilema
Hati yang remuk terasa tak bertulang
Langkahku gontai tak tau arah
Berulang kali aku seka air mataku
Tak tahu sudah berapa tetes yang terurai
Malam ini sunyi senyap tak berbintang dan hujan
Sendiri kuratapi hidupku
Sebuah pilihan pahit terlihat menunggu di ambang jalan
Tak ada yang bakal bisa merasakan betapa sakitnya dada ini
Tak ada juga yang bakal tahu seberapa parah aku terluka
Hanya aku dan diriku yang bergulat dengan kenyataan pilu yang baru ku jumpai
Pikiran-pikiran tentang yg mungkin terjadi di masa depan mulai mengusikku buat ku susah bernafas
Tampaknya tak akan bisa tidur pulas malam ini
Aku tak mengerti apa yang kurasa apakah seharusnya aku marah ?
Tapi aku tak marah sama sekali
Yang aku tahu hanya rasa sedih yang tak berujung
Malam makin kelam dan hujan makin ganas
Akupun ikut tenggelam bersamanya
Bersama isak tangisku
Aku tak tahu aku sedang berada dimana
Aku tersesat tanpa secercah cahayapun
Aku memohon kepada-Mu untuk sebuah harapan
Langkahku gontai tak tau arah
Berulang kali aku seka air mataku
Tak tahu sudah berapa tetes yang terurai
Malam ini sunyi senyap tak berbintang dan hujan
Sendiri kuratapi hidupku
Sebuah pilihan pahit terlihat menunggu di ambang jalan
Tak ada yang bakal bisa merasakan betapa sakitnya dada ini
Tak ada juga yang bakal tahu seberapa parah aku terluka
Hanya aku dan diriku yang bergulat dengan kenyataan pilu yang baru ku jumpai
Pikiran-pikiran tentang yg mungkin terjadi di masa depan mulai mengusikku buat ku susah bernafas
Tampaknya tak akan bisa tidur pulas malam ini
Aku tak mengerti apa yang kurasa apakah seharusnya aku marah ?
Tapi aku tak marah sama sekali
Yang aku tahu hanya rasa sedih yang tak berujung
Malam makin kelam dan hujan makin ganas
Akupun ikut tenggelam bersamanya
Bersama isak tangisku
Aku tak tahu aku sedang berada dimana
Aku tersesat tanpa secercah cahayapun
Aku memohon kepada-Mu untuk sebuah harapan
Selasa, 20 Maret 2012
Aliran Sungai
Kadang ia mengalir deras.
Kadang ia hilang tanpa ara.
Terik matahari kadang tak sanggup keringkannya.
Bahkan hujan deras sekalipun tak tentu berhasil bujuknya tuk mengalir.
Namun ketika ia terisi disanalah hatinya perih.
Selalu ia disana, menunggu saatnya muncul.
Menanti saat kepergiannya bersama hembusan nafas yang terakhir.
Kadang ia hilang tanpa ara.
Terik matahari kadang tak sanggup keringkannya.
Bahkan hujan deras sekalipun tak tentu berhasil bujuknya tuk mengalir.
Namun ketika ia terisi disanalah hatinya perih.
Selalu ia disana, menunggu saatnya muncul.
Menanti saat kepergiannya bersama hembusan nafas yang terakhir.
Langganan:
Postingan (Atom)